Dorong Ketahanan Pangan, Wapres Tinjau Bendungan Mbay yang Dibangun Brantas Abipraya
Jakarta, 14 Mei 2025 – PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan perusahaan konstruksi milik negara, memantapkan posisinya sebagai BUMN terunggul dalam pembangunan bendungan, kali ini melalui pembangunan Bendungan Mbay. Berlokasi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan kelancaran pembangunan bendungan yang akan berkontribusi mendorong ketahanan pangan ini, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung progres pembangunan Bendungan Mbay (6/5).
Sebagaimana tertuang dalam Asta Cita, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan swasembada pangan, energi, dan air sebagai fondasi utama dalam membangun kemandirian bangsa. Guna merealisasikan agenda strategis tersebut, pemerintah terus memperkuat pembangunan infrastruktur pendukung di berbagai wilayah, termasuk kawasan timur Indonesia.
“Bendungan Mbay merupakan salah satu upaya Brantas Abipraya dalam mendukung program Pemerintah yaitu ketahanan air dan pangan nasional. Setelah rampung dibangun, bendungan ini nantinya dapat mendorong peningkatan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 lipat,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkannya, peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan bendungan tersebut berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan, baik dari segi waktu, kualitas, maupun manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. Pemerintah memandang bahwa proyek strategis ini memiliki peran penting dalam mendorong produktivitas sektor pertanian, menjamin pasokan air baku, serta membuka peluang pemanfaatan energi baru terbarukan.
Bendungan ini dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air, nantinya akan menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di Kabupaten Ngagekeo seluas 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare. Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.
Sebagai informasi, Bendungan Mbay yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian. Dalam pembangunan bendungan ini, Brantas Abipraya dipercaya untuk membangun pada Paket II dengan ruang lingkup pekerjaan Bangunan Pengelak (Terowongan), Bangunan Pelimpah (Spillway), Bangunan Pengambilan (Intake), serta Pekerjaan Hidromekanikal & Elektrikal.
Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta m3, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga 6.100 hektare.
Bendungan Mbay dibangun di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota
Kabupaten Nagekeo. Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283 m3/detik.
Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim yang dihadapi saat ini. Seperti diketahui hal ini membuat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan banjir.
“Brantas Abipraya berkomitmen akan menyelesakan proyek Bendungan Mbay tepat waktu agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir. Dan semoga adanya bendungan ini nantinya dapat dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal,” tutup Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.