Brantas Abipraya Berkontribusi Atasi Banjir Rob Jakarta lewat Proyek NCICD
Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) merupakan upaya perlindungan terhadap ancaman banjir rob yang meningkat akibat penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut melalui perkuatan dan peninggian tanggul pesisir.
Membuktikan keseriusannya dalam membangun Indonesia, PT Brantas Abipraya (Persero) ikut serta membangun dan berkontribusi dalam Pengendalian Terpadu Ibu Kota melalui Pembangunan Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 2.
“Ini merupakan pembangunan struktur pengaman pantai yang menggunakan material spun pile berdiameter 800 milimeter dan panjang 24 meter. Berlokasi di Cengkareng Drain, Kelurahan Kamal Muara dan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, bangunan tanggul ini memiliki panjang 450 meter di tanggul sandaran kanan dan 465 meter di tanggul sandaran kiri,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.
Ditambahkan Toha, lingkup pekerjaan Brantas Abipraya dalam pembangunan tanggul ini antara lain: a) pekerjaan persiapan, b) pekerjaan tiang pancang, c) pekerjaan struktur capping beam K-225, d) pekerjaan timbunan tanah merah, e) pekerjaan lain-lain, f) pekerjaan penyelenggaraan K3 konstruksi.
Pada pembangunan Pengamanan Pantai di Pesisir Teluk Jakarta Tahap 6 Paket 2, tepatnya di Cengkareng Drain ini menggunakan spun pile (bulat) berdiameter 800 sentimeter dengan panjang 24 meter dengan kebutuhan total material spun pile sebanyak 949 batang dengan CT Join untuk pengikat antara spun pile.
Dikerjakan dengan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2022-2023, selain untuk mengatasi banjir akibat rob, adanya tanggul ini nantinya dapat juga berkontribusi mengurangi kerugian ekonomi dan sosial seluruh masyarakat Jakarta akibat rob. “Tak hanya itu adanya NCICD ini berfungsi sebagai batas jelas pengembangan daratan di Kawasan pesisir ibu kota,” kata Toha.
Semoga melalui pembangunan ini PT Brantas Abipraya (Persero) dapat turut berkontribusi sebagai penahan air laut akibat gelombang pasang air laut atau banjir rob, meminimalisir kerugian baik secara ekonomi maupun sosial yang diakibatkan banjir rob, serta memberikan batas yang jelas pengembangan daratan dikawasan pesisir (Penataan Kawasan).
“Brantas Abipraya akan terus genjot pekerjaan dan memastikan dalam pembangunannya ini dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya dengan tetap selalu mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan proyek untuk menciptakan Zero Accident, Zero Fatality Accident,” tutup Toha.