Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Ini 8 Langkah Brantas Abipraya
PT Brantas Abipraya (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan kontribusi terbaik untuk pembangunan nasional melalui peranan aktifnya mendukung program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo.Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi, Brantas Abipraya juga terus berupaya memperkuat transformasi, kolaborasi dengan BUMN lainnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), menyampaikan, “Prestasi yang kita raih di tahun 2024 dengan kinerja di atas RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) 2024, tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh insan Brantas Abipraya. Pencaipaian ini merupakan bukti nyata bahwa kami mampu berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.”
Tahun 2025 dengan kepemimipinan Presiden Prabowo, Brantas Abipraya berkomitmen berperan aktif mendukung Program Asta Cita demi menuju Indonesia Emas 2045 dengan delapan fokus utama. Kedelapan fokus tersebut diantaranya adalah seluruh Insan Abipraya berkomitmen untuk menyokong ketahanan integritas dan nasionalisme terhadap Perusahaan; Profesionalisme berkomitmen untuk bekerja dengan keahlian, keterampilan, dan dedikasi tinggi demi hasil kerja yang terbaik; Menerapkan teknologi berbasis digital dan senantiasa berinovasi mendorong kreativitas serta pembaruan dalam proses kerja untuk meningkatkan kualitas, juga efisiensi; berkomitmen untuk menerapkan bisnis keberlanjutan yang berfokus pada upaya menjaga keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan GCG-CRG-ESG dalam setiap aktivitas Perusahaan.
Dilanjutkan Dian Sovana, BUMN Karya yang lahir dari proyek perluasan Sungai Brantas akan memperkuat kolaborasi dan memperluas networking sebagai upaya memupuk kerja sama yang harmonis di dalam dan di luar Perusahaan untuk mencapai tujuan bersama; berkompetitif dengan orientasi pada pencapaian terbaik untuk menjadi pemimpin di Industri konstruksi dan energi terbarukan; mengutamakan kepuasan stakeholder dengan memberikan pelayanan terbaik sesuai standar kualitas tinggi; terakhir, berkomitmen dan loyal pada bangsa dengan berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional untuk mendukung kemajuan Indonesia.
“Berperan aktif menyukseskan program Asta Cita, Brantas Abipraya membangun sederet bendungan untuk menyokong swasembada pangan. Semua bendungan yang dibangun dapat meningkatkan kapasitas irigasi pertanian, mendukung pengendalian banjir, serta menyediakan air baku dan energi Listrik,” imbuh Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Dikatakannya juga, kehadiran sederet bendungan yang dibangun oleh BUMN ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional. Untuk mewujudkannya, Dian Sovana menambahkan saat ini Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa bendungan, salah satunya adalah Bendungan Mbay yang dapat memperkuat infrastruktur di kawasan timur Indonesia.
Pemerintah memandang bahwa proyek strategis ini memiliki peran penting dalam mendorong produktivitas sektor pertanian, menjamin pasokan air baku, serta membuka peluang pemanfaatan energi baru terbarukan.
Bendungan ini dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air, nantinya akan menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di Kabupaten Nagekeo seluas 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare.
Sebagai informasi, Bendungan Mbay yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.
Tak hanya itu, Brantas Abipraya juga saat ini sedang menuntaskan Bendungan Jragung. Bendungan ini dirancang dengan kapasitas tampung mencapai 90 juta meter kubik dan akan menjadi sumber air baku utama bagi Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Dian Sovana menjelaskan bahwa bendungan ini akan menyediakan pasokan air baku sebesar 500 liter per detik untuk Semarang serta masing-masing 250 liter per detik untuk Grobogan dan Demak.
Tak hanya sebagai sumber air, bendungan ini juga akan mengairi sekitar 4.528 hektar lahan pertanian di wilayah irigasi Jragung, Kabupaten Demak. Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan intensitas tanam dari sekali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun, yang akan berdampak positif pada produksi pertanian lokal.
Dalam hal pengendalian banjir, bendungan ini dirancang untuk menurunkan risiko debit banjir secara signifikan di daerah hilir, khususnya Semarang. Dengan sistem pengaturan aliran yang optimal, debit banjir dapat ditekan dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik, penurunan sekitar 45 persen.
“Pembangunan bendungan menjadi sangat penting, inipun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutup Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.