Peluncuran Danantara, Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkesinambungan
Jakarta, 26 Februari 2025 – Presiden Prabowo telah resmi meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin 24 Februari kemarin. Danantara bertujuan untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai salah satu BUMN, berkomitmen senantiasa meningkatkan kinerjanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat Danantara.
“Danantara diambil dari gabungan 3 kata: Daya Anagata Nusantara atau Kekuatan Masa Depan Indonesia akan menjadi katalisator utama untuk mewujudkan masa depan generasi muda Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkannya, Brantas Abipraya akan berkomitmen untuk senantiasa berperan aktif membangun infrastruktur nasional, khususnya yang berpotensi menyokong investasi Danantara seperti green energy sebesar 60-70 gigawatt.
“Harapannya dengan kolaborasi dan peranan aktif Brantas Abipraya ini dapat mendorong investasi yang berkelanjutan dalam pengelolaan aset negara, dan semoga ini dapat membuka peluang Kerjasama strategis internasional,” kata Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Tak hanya itu, Dian Sovana juga ungkap dampak positif dari dibentuknya Danantara, diantaranya:
- Lebih Efisien dan Cepat – Dengan birokrasi yang dipangkas, pengambilan keputusan dalam BUMN dapat lebih responsif terhadap kebutuhan pasar dan masyarakat.
- Keuangan yang Lebih Sehat – Tanpa bergantung pada PMN, BUMN dipaksa untuk lebih mandiri dalam mencari modal, inovasi, dan ekspansi.
- Sinergi yang Kuat Antar – BUMN dipaksa untuk lebih mandiri dalam mencari modal, inovasi, dan ekspansi.
- Dampak Positif bagi Masyarakat – Dengan pengelolaan yang lebih baik, manfaat BUMN dapat lebih cepat dirasakan oleh masyarakat, baik dalam layanan, infrastruktur, maupun ekonomi secara umum.
Sejalan dengan penjelasan Presiden Prabowo, Danantara dibentuk untuk memastikan agar Indonesia dapat mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, sejalan dengan cita-cita yang diungkapkan oleh Presiden Soekarno: "Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat." Presiden Prabowo Subianto, sebagai inisiator strategi besar ini, menegaskan bahwa pembentukan Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, penguatan sektor pangan menjadi sangat penting. Upaya seperti swasembada beras dan gula, serta produksi biofuel, telah dimulai untuk memastikan ketahanan pangan nasional. Brantas Abipraya pun memantapkan kehadirannya untuk Indonesia lewat deretan proyek pembangunan bendungan dan irigasi yang dikerjakannya.
Danantara sudah selayaknya bukan sekadar jadi entitas bisnis, tetapi pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Danantara harus hadir untuk membebaskan Indonesia dari ketergantungan asing dan memperkuat posisi negara ini di kancah internasional.
“Lebih dari itu, peranan Brantas Abipraya dalam menyokong Danantara diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045—sebuah era kejayaan di mana Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan disegani,” tutup Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.